01 October 2011

Interpretasi Pesan Singkat

Hmmm. Pikiran saya terusik ketika seorang teman dekat mengirimkan pesan singkat kepada saya yang kurang lebih demikian: "Kalau mau tegur gw, jangan lewat sms ya langsung ketemu aja. Gw terlalu banyak interpretasi kalo baca sms." Saya tertegun untuk beberapa saat. Padahal pesan singkat yang saya kirimkan sebelum-sebelumnya untuk dia bukanlah pesan yang saya tuliskan dengan maksud menegur melainkan meluruskan permasalahan yang terjadi. Dan di hari yang sama, orang tua saya mempermasalahkan pesan singkat yang diterima dari supir dimana kedua orang tua saya memiliki interpretasi yang berbeda dari pesan singkat tersebut.

Ini bukan pertama kalinya pikiran saya terusik dengan urusan pesan singkat (SMS). Saya sempat menarik kesimpulan bahwa mood/kondisi hati seseorang mempengaruhi kemampuan interpretasinya saat membaca sebuah pesan singkat. Darimana saya mendapatkan kesimpulan tersebut? Hmmm, berdasarkan pengalaman saja. Saya pribadi seringkali dibuat cenat-cenut dengan persoalan interpretasi pesan singkat. Ketika saya merasa biasa saja saat menulis dan mengirimkannya, sang penerima tiba-tiba membalas pesan singkat dengan interpretasi yang beranggapan saya marah/kesal padanya. Ketika saya mencoba memberikan klarifikasi dan berhati-hati menuliskan pesan singkat, balasan diatas yang saya terima. Saya coba membaca berulang kali pesan singkat yang saya tuliskan. Saya membacanya dengan berbagai intonasi suara yang berbeda. Dan memang jika dibaca dengan pikiran/perasaan yang negatif yang tertangkap oleh pikiran adalah pesan yang negatif juga. Aha! Ini dia yang sering terjadi ketika seseorang menerima pesan singkat dan membacanya: membaca dengan 'suara'. Membaca dengan suara yang benar-benar suara (yang berintonasi) ataupun membaca dalam diam dengan membiarkan pikiran kita membacanya, seakan pikiran kita menyuarakan pesan singkat tersebut.

Sungguh fenomena ini membuat saya terheran-heran. Bagaimana bisa satu pesan singkat dapat memiliki kekuatan memainkan pikiran dan perasaan seseorang yang membacanya. Jika dipikir lebih lanjut, nampaknya bukan pesan singkat yang memiliki kekuatan tersebut, tapi kekuatan pikiran manusia. Proses interpretasi yang dialami dan dimiliki setiap orang pasti berbeda-beda. Pengalaman dan pengetahuan serta keterlibatan perasaan saya rasa menjadi komponen-komponen penting dalam proses interpretasi (dalam hal ini: membaca sms). Tak heran jika miskom/salah pengertian/salah paham sering terjadi hanya karena keunikan interpretasi dari setiap orang yang berbeda-beda.

Kembali pada topik membaca pesan singkat, saya teringat sebuah iklan handphone yang dapat membaca sms dengan suara. Hal yang unik. Jika semua orang memakai handphone tersebut, pastinya interpretasi akan setiap pesan singkat yang 'dibacakan' oleh handphone smart tersebut akan sama. Sama dalam artian tidak akan ada 'suara' yang berbeda ketika membaca pesan singkat. Mengapa? Karena mesin akan menyuarakan pesan singkat yang kita peroleh dengan suara yang tidak memiliki emosi/perasaan. Hmmm. Nampaknya dapat mereduksi kejadian miskom/salah pengertian/salah paham atau salah tafsir pesan singkat jika semua orang menggunakan handphone tersebut.

Saya termasuk tipikal orang yang sangat mudah terganggu dengan interpretasi pesan singkat yang saya terima dan saya baca. Tak jarang hal tersebut mempengaruhi emosi saya, entahlah saya merasa kesal/marah/senang/bingung/gelisah/dan sejuta perasaan lainnya. Emosi jelas memiliki pengaruh ketika menulis/membaca pesan singkat, namun hal tersebut nampaknya tidak selalu terjadi pada setiap orang dan setiap pesan yang ditulis dan dikirim. Sebagian orang bisa saja cuek bebek menanggapi pesan yang mungkin memiliki kandungan emosi di dalamnya. Sebagian lagi bisa saja gelisah ataupun senang menerima pesan yang memiliki kandungan emosi di dalamnya. Sebagian lagi bisa saja gelisah atau bingung ketika menerima jawaban yang terlalu singkat atau sebagian lagi merasa kesal ketika menerima pesan yang panjang lebar. Atau ada saja yang merasa sebal menerima pesan singkat dengan kombinasi huruf dan angka yang menyulitkan pembacanya menginterpretasikan pesan tersebut. Hahahaha. *no offense*

Interpretasi.. pesan singkat..
Emosi dan intonasi..
Hmmm..
Tak bisa dipungkiri, meski sekarang sudah serba canggih dengan adanya kemajuan teknologi..
Kesalahpahaman tetap dapat terjadi karena teknologi sering kali kalah dengan pikiran dan hati..

Seperti saya malam ini, saya sedang khawatir dan gelisah dengan jawaban singkat dari pesan singkat yang saya kirimkan. Lucu. Karena mungkin yang mengirimkannya merasa biasa saja dan berpikir saya terlalu berlebihan menanggapi balasan/responnya.


Halo Oktober,

semoga bulan ini menyenangkan.

September sudah cukup memberikan banyak ujian.