09 September 2010

cinta tak harus memiliki (?)

jika cinta tidak harus memiliki. jadi apa arti cinta itu?

jika cinta harus memiliki. jadi apa arti cinta itu?

hanya sebatas 'hak milik'-kah?

jadi masalahnya cinta itu apa ya?

dua orang menjadi satu karena suatu rasa yang sama-sama dimiliki dan dirasa kah?

karena ketika dua orang bilang saling mencintai, maka ada satu keterikatan diantara dua orang itu.

dan tanpa disadari yang satu
akan merasa jadi milik yang lain, begitu juga sebaliknya. jadi sebenarnya dari dulu konsep cinta sudah dekat dengan kata 'memiliki' ya?
Tulisan di atas merupakan salah satu post notes di fb saya. Sempat merasa terdistraksi dengan kalimat,"cinta tak harus memiliki" maka saya menulis notes di atas.

Kenapa tiba-tiba ada konsep memiliki? Kenapa tiba-tiba cinta saya kaitkan dengan kepemilikkan? Bukankah dalam satu hubungan yang tercipta karena cinta memang akan muncul konsep kepemilikkan? konsep keterikatan?
Bagaimana mungkin? yah jelas, status pacaran, pernikahan, itu membuktikan keterikatan antara dua manusia yang saling mencintai.
Keterikatan jelas akan menimbulkan 'hak milik'.

Simpelnya,

Si A pacaran sama si B. Suatu hari, A bertemu dengan C.

C : "eh gw denger loe udah pacaran sekarang?"

A : *shy-shy-cat* "iya"

C : "sama siapa?"

A : "sama si B"

C : "oh jadi sekarang loe pacarnya si B"

Dari obrolan singkat si A dan si C, ada konsep yang tersampaikan. Si A pacarnya si B. Secara tidak langsung, tersirat, si A itu sekarang miliknya si B, si B itu sekarang miliknya si A. Kenapa begitu? Yah kan mereka pacaran coy. Lah terus kenapa kalau mereka pacaran? Yah berarti mereka saling memiliki dalam ikatan cinta coy.

Saling memiliki?

Jadi orang-orang dalam suatu hubungan itu saling memiliki dong ya? (dengan/tanpa cinta?)

Jadi jelas kalimat, "cinta tak harus memiliki" itu agak kurang bisa direalisasikan (mungkin). Pastinya hasrat manusia untuk tidak memiliki apa yang diinginkan agak sulit untuk dibendung.

Namun memiliki dalam bentuk konsep? Jelas itu mungkin sekali untuk dilakukan. Makanya kan ada yang disebut dengan Cinta Platonis.
Tapi apakah mungkin sanggup? Mencintai konsep belaka?

Biarlah angan dan nalar kita menjawab menurut apa yang kita yakini.

No comments:

Post a Comment