04 January 2010

Heidegger - 2

Hello there!

Kalo sebelumnya saya sudah nge-post tulisan soal Martin Heidegger dari tugas. Sekarang ini, saya kembali ingin menulis soal Heidegger dengan bahan-bahan kuliah. Maksudnya sekalian ngulang bahan kuliah juga sih. :D

Ngomong-ngomong soal kuliah, kenapa sih saya ngebahas Heidegger? Heidegger merupakan salah satu filsuf eksistensialisme. Eksistensialisme merupakan salah satu aliran filsafat yang menekankan keberadaan dari 'ada' itu sendiri. Hm, simpelnya sih, berbicara mengenai eksistensi manusia. Dari kata eksistensialisme sendiri, kita bisa tahu secara sekilas pasti. Eksistensialisme. Eksis? Nah, kan sering banget tuh kata eksis kita dengar di kehidupan sehari-hari. Eksis = terkenal. Bukan itu yang saya pelajari di kelas eksistensialisme, yang saya pelajari adalah berbagai pemikiran filsuf barat mengenai eksistensialisme, tentang konsep dari yang 'ada' itu sendiri.



Martin Heidegger, merupakan salah satu filsuf eksistensialisme yang cukup sulit saya pelajari. Saya menangkap maksud pemikiran eksistensialisme-nya, namun saya masih merasa belum menguasainya. Heidegger, memiliki rumusan eksistensialisme demikian :
Rocks "are" ; Only human being "exist"
Maksudnya apa? Maksudnya adalah, suatu eksistensi hanya bisa dipahami dengan kesadaran (consciousness). Batu itu ada ; tapi hanya manusia yang ada. Mudah dimengerti, batu itu ada, tapi tidak memiliki suatu eksistensi, karena batu tidak memiliki kesadaran.

Manusia dalam konsep eksistensialisme Heidegger, disebut Dasein. Dasein sendiri merupakan suatu "There being" yang berbeda dengan "Thing". Menurut Heidegger, ketika kita membicarakan eksistensi dari manusia, maka kita juga harus membicarakan dunia. Apa hubungan Dasein dengan dunia? Hubungan Dasein dengan dunia bersifat objektif - subjektif.
"Only Dasein constitute the world".

"To exist this being must relate to the world".
Kaitan antara Dasein dan dunia ditulis Heidegger dengan kata kunci "terlempar". Dasein yang terlempar ke dalam dimensi ruang dan waktu di dunia, merasa takut dan cemas tanpa alasan yang jelas. Dan untuk mengatasi keterlemparan-nya ke dalam dunia, Dasein harus menghadapi rasa takut dan cemas untuk bertahan hidup dan membentuk cara mengada-nya sendiri. Manusia tidak dapat melampaui dunia, manusia hanya dapat merorientasikan dunia.

Konsep eksistensialisme Heidegger bersifat lebih hitam-putih. Di sini, Heidegger menjelaskan konsep eksistensialisme dalam kehidupan sehari-hari. Maksud hitam putih di sini adalah,
  • Eksis sebagai individu yang menonjol, atau
  • Eksis sebagai pengikut suatu kelompok saja.
Hitam - putih, selanjutnya dibahas oleh Heidegger, sebagai suatu perang antara Dasein dan Dasman. Dasman merupakan The Other atau dengan kata lain, sebuah komunitas. Sedangkan Dasein merupakan individu atau Being yang otentik (sadar siapa dirinya, tanpa intervensi apa pun). Dasman, merupakan sebuah mainstream dari peradaban modern. Dimana Dasman, dapat menghapus keberadaan Dasein. Dasman sendiri merupakan The Other yang mengikuti peradaban modern. Lebih mudah dikatakan, bahwa Dasman merupakan 'orang atau sekelompok orang yang mengikuti trend'.

Well, i guess it's enough. Cukup membantu saya mengingat tentang filsafat Heidegger. :)

Sumber : Saraswati Dewi, M.Hum. dalam perkuliahan Filsafat Eksistensialisme, 19 November 2009.

1 comment: